Pages

Jumat, 25 September 2009

Mengambil Keputusan untuk Masa Depan

Dalam suatu riset survey yang dilakukan oleh penulis (dan kawan-kawan di pmd Management Center), ditemukan fakta bahwa kebanyakan pelajar jenjang sekolah menengah di Indonesia belum memiliki keputusan yang jelas tentang bentuk profesi dan karier yang mau digeluti di masa yang akan datang Sebagian pelajar (termasuk juga orang tua) berpikir bahwa masa depan yang akan datang nanti, tidak perlu susah-susah dipikirkan hari ini. Karena, hari ini yang penting adalah belajar. Ada juga yang berpandangan bahwa yang penting adalah menikmati hari ini, jadi tidak perlu belajar yang sulit dan susah apa lagi merencanakan (memikirkan) masa depan.
Adalah benar, bahwa masa depan itu akan datang dengan sendirinya tanpa perlu dipikirkan atau didiskusikan. Hal yang perlu dipikirkan adalah ketika berada di masa depan, kita akan menjadi apa. Apakah Anda mau menjadi “apa saja”, atau menjadi seseorang (some body). Menjadi apa saja berarti bersedia menjalani peran dan predikat yang disandangkan oleh orang lain atau lingkungan di mana anda berada, tanpa punya pilihan atau kemampuan untuk menolak dan memilih.
Berbeda halnya dengan Anda “menjadi seseorang”. Seseorang dengan identitas, peran dan predikat yang jelas, karena Anda memilihnya, menciptakannya, dan memeliharanya. Menjadi seseorang berarti anda memiliki pilihan dan kemampuan untuk memberitahu lingkungan anda tentang status Anda, dan mereka dengan santun menerimanya. Anda di terima oleh lingkungan Anda sebagai individu yang berarti.
Buatlah keputusan
Untuk menjadi seseorang, salah satu yang penting untuk dilakukan adalah membuat keputusan tentang bentuk masa depan Anda. Pengambilan keputusan tentang profesi, karier, pekerjaan dan peran Anda sejak dini (sejak di bangku sekolah) adalah beberapa hal utama yang mesti dilakukan setiap orang (terutama pelajar Indonesia).
Beranikan diri Anda untuk menulis pilihan Anda. Jangan biarkan ia tinggal dalam kepala Anda. Itu belum real. Anda harus berani menulisnya. Jika Anda memiliki banyak keinginan (cita-cita untuk menjadi seseorang), Anda perlu meluangkan waktu untuk meminta masukkan dari orang lain (mungkin orang tua, atau guru) tentang pilihan-pilihan tersebut. Jika Anda belum punya pilihan (blank mind), anda harus mencarinya.
Secara sederhana, proses pengambilan keputusan melalui tahap-tahapan sebagai berikut: pertama, mengumpulakan informasi yang sebanyak-banyaknya tentang profesi dan pekerjaan yang relevan dan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan Anda; kedua, menganalisis konsekwensi dari berbagai pilihan, baik - buruk, berat ringan, dll; ketiga, menetapkan pilihan; dan keempat menjalani prosesnya.

dikutip dari: masadepanku.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda